DAFTAR MENU

Selasa, 10 Maret 2015

TRADISI ISLAM NUSANTARA

A. Pengertian Seni Budaya dan Tradisi Lokal yang Bernafaskan Islam

Makna dari seni budaya lokal yang bernafaskan Islam adalah segala macam bentuk kesenian yang berasal dan berkembang dalam masyarakat Indonesia serta telah mendapat pengaruh dari agama Islam.
Islam adalah agama yang mencintai kesenian. Karena Islam bukanlah agama yang hanya mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk lain dan manusia dengan Allah swt. Jika hubungan tersebut terjalin secara komperehensif dan sehat, maka seluruh aspek kehidupan umat Islam akan teratur dan islami. Sebagaimana seni adalah perpaduan antara berbagai jenis suara, olah tubuh ataupun hal lainnya.
Seni dalam Islam bukan sesuatu yang diharamkan. Karena dengan seni, kehidupan akan indah dan nyaman untuk dinikmati. Namun satu hal yang harus diketahui bersama, bahwa seni memiliki dampak yang luas bagi perkembangan jiwa umat Islam. Untuk itu diperlukan sikap hati-hati dan waspada terhadap maraknya seni yang berkembang di Indonesia.

B. Seni Budaya Lokal yang Bernafaskan Islam

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta artinya buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang berarti perilaku, budi atau akal. Jadi kebudayaan dapat diartikan sebagai bentuk yang berkaitan dengan budi pekerti dari hasil pemikiran. Kesenian termasuk dalam unsur kebudayaan. Sebab perwujudan dari kebudayaan tidak terlepas dari hasil olah pikir dan perilaku manusia lewat bahasa, sarana kehidupan dan organisasi sosial. Kesemuanya itu sangat membantu manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Kesenian adalah salah satu media yang paling mudah diterima dalam penyebaran agama Islam. Salah satu buktinya adalah menyebarnya agama Islam dengan menggunakan wayang kulit dan gamelan oleh Sunan Kalijaga. Sedangkan yang dimaksud dengan tradisi adalah suatu adat istiadat yang biasa dilakukan namun didalamnya mengandung ajaran-ajaran Islam. Diantara seni budaya nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam adalah :

1. Wayang
Dalam bahasa berarti ”ayang-ayang” atau bayangan. Karena yang terlihat adalah bayangannya dalam kelir (tabir kain putih sebagai gelanggang permainan wayang). Bisa juga diberi penjelasan wayang adalah pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai bentuk, terutama yang mengandung unsur pelajaran (wejangan). Pertunjukan ini diiringi dengan teratur oleh seperangkat gamelan.
Wayang pada mulanya dibuat dari kulit kerbau, hal ini dimulai pada zaman Raden Patah. Dahulunya lukisan seperti bentuk manusia. Karena bentuk wayang berkaitan dengan syariat agama Islam, maka para wali mengubah bentuknya. Dari yang semula lukisan wajahnya menghadap lurus kemudian agak dimiringkan.
Pada tahun 1443 Saka, bersamaan dengan berdirinya kerajaan Islam Demak, maka wujud wayang geber diganti menjadi wayang kulit secara terperinci satu persatu tokoh-tokohnya. Sumber cerita dalam mementaskan wayang diilhami dari Kitab Ramayana dan Mahabarata. Tentunya para Wali mengubahnya menjadi cerita-cerita keislaman, sehingga tidak ada unsur kemusyrikan didalamnya. Salah satu lakon yang terkenal dalam pewayangan ini adalah jimad kalimasada yang dalam Islam diterjemahkan menjadi Jimad Kalimat Syahadat. Dan masih banyak lagi istilah-istilah Islam yang dipadukan dengan istilah dalam pewayangan.

2. Hadrah dan salawat kepada Nabi Muhammad saw
Hadrah adalah salah satu jenis alat musik yang bernafaskan Islam. Seni suara yang diiringi dengan rebana (perkusi dari kulit hewan) sebagai alat musiknya. Sedang lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang bernuansakan Islami yaitu tentang pujian kepada Allah swt dan sanjungan kepada Nabi Muhammad saw. Dalam menyelenggarakan pesta musik yang diiringi rebana ini juga menampilkan lagu cinta, nasehat dan sejarah-sejarah kenabian. Sampai sekarang kesenian hadrah masih eksis berkembang di masyarakat. Pada zaman sekarang kesenian hadrah biasanya hadir ketika acara pernikahan, akikahan atau sunatan. Bahkan kesenian hadrah ini dijadikan lomba antar pondok pesantren atau antar madrasah.

3. Qasidah
Qasidah artinya suatu jenis seni suara yang menamilkan nasehat-nasehat keislaman. Dalam lagu dan syairnya banyak mengandung dakwah Islamiyah yang berupa nasehat-nasehat, shalawat kepada Nabi dan do’a-do’a. Biasanya qasidah diiringi dengan musik rebana. Kejadian pertama kali menggunakan musik rebana adalah ketika Rasulullah saw disambut dengan meriah di Madinah.

4. Kesenian Debus
Kesenian debus difungsikan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah. Oleh karena itu, debus merupakn seni bela diri untuk memupuk rasa percaya diri dalam menghadapi musuh.
Pengertian lain dari debus adalah gedebus atau almadad yaitu nama sebuah benda tajam yang digunakan untuk pertunjukan kekebalan tubuh. Benda ini terbuat dari besi dan digunakan untuk melukai diri sendiri. Karena itu kata debus juga diartikan dengan tidak tembus. Filosofi dari kesenian ini adalah kepasrahan kepada Allah swt yang menyebabkan mereka memiliki kekuatan untuk menghadapi bahaya, seperti yang dilambangkan dengan benda tajam dan panas.

5. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik qasidah dan gambus. Tari Zapin diperagakan dengan gerak tubuh yang indah dan lincah. Musik yang mengiringinya berirama padang pasir atau daerah Timur Tengah. Tari Zapin biasa dipentaskan pada upacara atau perayaan tertentu misalnya : khitanan, pernikahan dan peringatan hari besar Islam lainnya.

6. Suluk
Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa dengan huruf jawa maupun huruf arab yang berisikan pandangan hidup masyarakat jawa. Suluk berisi ajaran kebatinan masyarakat jawa yang berpegang teguh pada tradisi jawa dan unsur-unsur Islam.
Suluk sewelasan tergolong ritual yang sudah langka dalam tradisi budaya Islam di Jawa. Berbagai bentuk seni budaya Islam yang berkembang di Jawa tak terdapat di Arab sana Tradisi yang dibawa dari Persia ini untuk memperingati hari lahir Syekh Abdul Qadir Jaelani, tokoh sufi dari Baghdad, Irak, yang jatuh pada tanggal 11 (sewelas). Suluk dalam bahasa Jawa dan Arab, terdiri dari salawat dan zikir—zikir zahir (fisik) dan zikir sirri (batin). Ketika zikir mereka terdengar mirip dengungan, orang-orang itu seperti ekstase. Jari tangan tak henti memetik butir tasbih. Ketika jari berhenti, zikir dilanjutkan di dalam batin. Pada titik ini terjadi ”penyatuan” dengan Yang Maha Esa. Lewat suluk ini akan mempertebal keyakinan kepada Allah swt.

7. Seni Bangunan
Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan masjid, seni ukir dan seni kaligrafi. Masjid yang di bangun di Indonesia tidak serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah perpaduan antara Islam dan Hindu atau Jawa.

8. Tari Seudati
Terdapat di Aceh, diambila dari upacara sufi. Tari ini diperankan oleh penyanyi perempuan yang menari dan membuat bunyi tambuhan dengan alat music tubuh mereka sendiri sewaktu mereka menepuk tangan, dada, dan sisi tubuh, dan menggertak-gertakkan jari.

9. Santriswaran
Terdapat di Keraton Surakarta. Santriswaran adalah group music dengan alat music terbang, kendang, dan kemanak. Nadanya mengikuti tangga nada gamelan slendro.
Penabuh merangkap sebagai penyanyi. Sekarang terdapat penyanyi perempuan mirip sinden. Syair-syairnya memuat ajaran islam dan budaya jawa yang disisipkan dengan salawat nabi. Santriswaran dikembangkan oleh seniman Keraton Surakarta, Jawa Tengah, pada masa kekuasaan Pakubuwono IV (1788-1820) dan Pakubuwono V ( 1820-1823). Santriswaran semapt mati suri pada masa Pakubuwono VI karena baginda sibuk berperang melawan Belanda. Pada masa Pakubuwono X santriswaran dihidupakan kembali.

10. Tari Menak
Terdapat di Keraton Yogyakarta, Yogyakarta. Tari menak diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, raja Yogyakarta pada 1941. Tari menak mirip tari wayang orang. Bedanya kalau tari wayang orang ceritanya diambil dari mahabrata sedangkan tari menak diambil dari serat menak. Tokoh-tokoh tari menak antara lain : Jayengrana, Dewi Muninggar, Kaleswara, sirtupelali, Adaninggar, Maktal. Lamdahur, Nuserwan, Patih Bestak.
 
C. Tradisi Lokal yang Bernafaskan Islam
Banyak tradisi-tradisi lokal bangsa Indonesia sudah mengandung nilai-nilai keislaman. Diantara tradisi-tradisi tersebut adalah :

1. Mauludan
Setiap bulan Rabi’ulawwal tahun Hijriyah, sebagian besar umat Islam Indonesia menyelenggarakan acara mauludun. Maksud dari acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah saw. Dalam acara tersebut diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad saw melalui kitab Al- Barzanji atau Situddurar. Puncak acara biasanya terjadi pada tanggal 12 rabiulawwal, dimana tanggal tersebut Rasulullah saw dilahirkan. Di Aceh tradisi mauludun adalah sebagai pengganti upeti atau pajak bagi kerajaan Turki, karena Kerajaan Aceh memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Turki.

2. Grebek
Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebek pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwana ke-1. Grebek dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di selenggarakan 3 tahun sekali yaitu : pertama grebek pasa, syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr, kedua grebek besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban dan ketiga grebek maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebek adalah kota Solo, Cirebon dan Demak.

3. Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik keraton. Pertama kali terjadi di pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain. Yang pada akhirnya tradisi ini disebut dengan sekaten. Maksud dari sekaten adalah syahadatain.
Sekaten juga biasanya bersamaan dengan acara grebek maulud. Puncak dari acara sekaten adalah keluarnya sepasang gunungan dari Masjid Agung setelah didoakan oleh ulama’-ulama’ keraton. Banyak orang yang percaya, siapapun yang mendapatkan makanan baik sedikit ataupun banyak dari gunungan itu akan mendapatkan keberkahan dalam kehidupannya. Beberapa hari menjelang dibukanya sekaten diselenggarakan pesta rakyat.

4. Selikuran
Maksudnya adalah tradisi yang diselenggarakan setiap malam tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut masih berjalan dengan baik di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal dari kata selikur atau dua puluh satu. Perayaan tersebut dalam rangka menyambut datangnya malam lailatul qadar, yang menurut  ajaran Islam lailatulqadar hadir pada 1/3 terakhir bulan ramadhan.

5. Megengan atau Dandangan
Upacara untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan utamanya adalah menabuh bedug yang ada di masjid sebagai tanda bahwa besok hari sudah memasuki bulan Ramadhan dan semua wajib melaksanakan puasa. Upacara tersebut masih terpelihara di daerah Kudus dan Semarang.

6. Pesta Tabot
Upacara untuk memperingati gugurnya Husen bin Ali ra. Husein gugur saat mempertahankan haknya sebagai pewaris tahta ayahnya yang pro pada khalifah Ali bin Abi Thalib. Pesta tabuik diselenggarakan di Sumatera dengan pertunjukan berbentuk prosesi benda ritual.

7. Suranan
Suranan dalam penanggalan Islam adalam bulan Muharam. Pada bulan tersebut masyarakat berziarah ke makam para wali. Selain itu mereka membagikan makanan khas berupa bubur sura yang melambangkan tanda syukur kepada Allah swt.

D. Apresiasi Terhadap Seni Budaya dan Tradisi Lokal yang Bernafaskan Islam

Seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam sangat banyak dan memiliki manfaat terhadap penyebaran agama Islam. Untuk itulah sebagai generasi Islam, maka kamu harus mampu mengapresiasikan diri terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi tersebut adalah dengan merawat, melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara tulus atas hasil karya para pendahulu.

Manusia tidak hanya butuh makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan ibadah. Akan tetapi, manusia juga butuh menikmati music yang indah dan merdu, menikmati macam-macam keindahan, melihat dan melakukan upacara-upacara. Bila islam tidak bias menciptakan keindahan  dan upacara yang bernapaskan islam maka manusia akan mencari seni dan upacara lain. Jika seni dan upacara lain itu ternyata seni dan upacara yang penuh kemusyrikan dan kemaksiatan, dunia rasa dan alam pikir orang islam akan dikuasai oleh seni dan upacara yang menjerumuskan ke neraka.
BAB 1 A. SENI BUDAYA NUSANTARA YANG BERNAFASKAN ISLAM 1. Pengertian Seni Budaya Nusantara Bernafaskan islam Seni budaya Nusantara yang bernafaskan Islam adalah Segala bentuk kesenian yang berasal dan berkembang di Nusantara yang di pengaruhi oleh agama Islam. Seni dalam isalam tidak di larang selama seni tersebut berdampak positif dan tidak berdampak negatif dan bertentangan dengan ajaran Islam. Seni yang berdampak merusak jiwa, raga dan akhlak hukum nya haram, sedangkan seni yang dapat membuat pikiran tenang dan ketentraman jiwa hukumnya mubah atau boleh, 2. Macam-macam seni dan budaya nusantara yang bernafaskan islam Banyak sekali seni budaya nusantara yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran islam. Berikut adalah beberapa contohnya : A. Musik Gambus dan Rebana Musik gambus atau rebana adalah lagu/sholawatan yang diiringi dengan alat pukul yang terbuat dari kulit hewan. Ciri khas music ini adalah: - Diringi dengan alat music seperti, gambus, kecapi petik, marawis, atau alat music modern - Syair bernafaskan islam, baik berupa nasihat, shalawat nabi baik dalam bahasa Indonesia, arab maupun daerah Contohnya : Ø Grup Nasida Ria yang berasal dari semarang yang melantunkan irama padang pasir atau di sebut juga dengan Qosidah, contoh lagunya Jilbab Putih dan Perdamaian. Ø Grup Majelis Rossululloh sama juga malantunkan irama padang pasir atau pun Qosidah dan Sholawat, Contoh lagunya yaitu Sholawat Badar dan lain-lain. Ø Kuntulan adalah perpaduan antara seni musik dan seni tari, kuntulan ini asli dari Banyuwangi. Ø Rampak Rebana bernada lima yang berasal dari daerah Lombok. Ø Seni terbang adalah untuk mengiringi Berjanji ataupun Sholawatan, terdapat di jawa. B. Sholawat Nabi Sholawat Nabi yaitu Do’a puji pujian yang di tunjukan kepada Nabi Muhammad SAW, contohnya adalah sholawat badar yang di iringi dengan musik yang di lantunkan oleh salah satunya yaitu Majelis Rosululloh. Ciri cirinya Sholawat Nabi : Ø Menggunakan alat musik Rebana.(terbang) Ø Adanya sholawat yaitu do’a dan puji pujian kepada Rosullulloh. Ø Penataan nadanya bernuansakan islam. Ø Sholawatan biasanya terdapat di dalam kitab Barjanji. Contah Syair Sholawat : Sholawat Burdah Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Aming tada kurijii roni bidii salami Majad tada azaro min muklati bidami Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Amm habati rihumi tilkoo ikodimati Waawmadol bar kupi dholmaaimin idhomi Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Pamaa liai naika ingkultak pupaa hamat Wamaa likolbika ingkultas tapik yahimi Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Ayahsabu Shobu annalhubba mungkatimun Maa bai na mung sajimimminhu wamuddorimin C. Sholawatan Jawa Sholawatna Jawa adalah salah satu seni musik yang bernafaskan islam dengan perangkat musik jawa perupa terbang, dalam sair nya di ambil dari Kitab Barjanji , Seperi Contoh sholawatan di atas. D. Japin Bujang Marindu Merupakan Jenis tari Yang berpasang pasangan yang di ambil gerak dari tari Zafin yang bernafaskan islam dari Melayu. Tari ini menggambarkan kerinduan seorang kekasih setelah pergi lama merantaukemudian kembali ke kampong halamanya. E. Japin Hadrah Merupan tari yang di ambill dari gerak tari zapin yang bernafaskan islam yng mengangkat kesenian Hadrah kedalam gerak tari dinamis, semua penarinya adalh wanita. F. Santriswaran Santriswaran berasal dari lingkungan keratin Surakarta dan sekitarnya, Santriswaran merupakan salah satu Grup musik yang menggunakan alat musik terbang, kendang dan kemanak. Nada yang di gunakan mengikuti tangga nada seledro. Penabuh musik sekaligus sebagai penyanyi. Syair lagu yang di nyanyikan memuat ajaran islam san budaya jawa yang di sisipi dengan Sholawat Nabi. G.Tari Zapin Tari zapin bisa kita temukan di Riau. Tari ini diiringi irama gambus, yang diperagakan oleh laki-laki yang berpasangan dengan mengenakan sarung, kemeja, kopeah hitam dan songket dan ikat kepala lacak/destar. Tari ini dipentaskan pada saat acara upacara pernikahan, khitanan dan hari raya islam H. Tari seudati Berasal dari Aceh umumnya diperankan oleh laki-laki dengan menari dan membuat bunyi tabuhan dengan alat music tubuh mereka sendiri, sewaktu menepuk tangan, dada, sisi tubuh dan menggertakan jari-jarinya I. Suluk Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa maupun arab yang berisi pandangan hidup orang jawa. Serat wirid adalah tulisan pujangga jawa yang berisi bacaan-bacaan baik jawa maupun arab yang dibaca berulang-ulang. J. Gembyung Seni ini merupakan pengenvbangan dari kesenian terbang yang hidup di lingkungan pesantren. Konon kesenian terbang itu salah satu jenis kesenian yang di pakai sebagai media penyebaran Agama Islam di daerah Cirebon sekitarnya. Kesenian Gembyung ini biasa di pertunjukan pada upacara-upacara kegiatan Agama Islam seperti peringatan lahirnya Nabi atau di sebut juga dengan Muludan, Rajaban dan kegiatan 1 Syuro yang di gelar di sekitar tempat ibadah. BAB 2 B. TRADISI DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM 1. Pengertian Tradisi dan Upacara Adat yang bernafaskan Islam Tradisi dan upacara adat yang bernafaskan Islam adalah adat atau upacara yang menyangkut Islam. Di Indonesia Banyak sekali di temukan Tradisi upacara adat yang bernafaskan/ berisi ajaran-ajaran Islam. 2. Macam-macam Tradisi Upacara Adat yang Bernafaskan Islam 1. Muludan Muludan merupakan upacara pendahuluan dari peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang lahir pada 12 Robiul awal/12 mulud, biasanya di bulan Robiul awal banyak yang memperingati hari lahir nya rosullulloh seperti membaca Barzanzi,Sholawatan . Muludan juga di gunakan Sultan untuk berkomnikasi dengan rakyatnya dan untuk mensyukuri berkah kepadahan Tuhan. 2. Grebeg Adalah upacara adat berupa sedekah yang di lakukan pihak kraton kepada masyarakat berupa gunungan. Kraton Yogyakarta dan Surakarta mengadakan upacara grebeg sebanyak 3 dalam 1 tahun, yaitu Grebeg Syawal pada saat Hara Raya Idul Fitri, Grebeg Besar pada Hari Raya Idul Adha, dan Grebeg Mulud atau sering di sebut juga dengan sekaten. Sekaten yaitu mengarak sedekah dari raja yang berupa makan, sayur, buah-buahan dari kediaman raja ke masjid Agung untuk kemudian di bagikan kepada pengunjung dan rakyat. 3. Grebeg Besar Grebeg Besar Adalah kira pusaka peninggalan kerajaan Demak dari pondopo Kabupaten Demak menuju makan Sunan Kalijaga di daerah Kadilangu. Sewlain Kirab dalam acara tersebut juga di laksanakan memcuci barang pusaka peninggalan Suanan Kalijaga, Grebeg Besar di lakukan pada tanggal 10 Djulhijah. 4. Megengan Adalah upacara menyambut Bulan Suci Romandon Oleh Bupati dan rakyat Semarang( jawa tengah ). Kegiatan utamanya adalah pemukulan bedug sebagai tanda jatuh nya tanggal 12 Romadon di mulainya berpuasa. 5. Salikuran Adalah Kegiatan untuk menyambut malam laillatur qodar antara tanggal 20-29 Romadon di mana pada malam itu turunya malaikat untuk membawa rahmat, biasanya orang orang pada tanggal 20-29 pada tanggal ganjilnya selalu bersedekah di masjid setelah sholat teraweh di laksanakan. 6. Syawalan Adalah kegiatan silahturahmi kepada semua umat manusia (muslim) setelah melaksanakan Sholat Sunat Idul Fitri untuk saling maaf memaafkan atas segala kesalahan yang telah di perbuatnya. Pada tradisi tersebut berlangsung hingga beberapa hari, Bahkan ada yang di ramaikan pada hari ke 7 Syawal dengan Istilah Lebaran Ketupat. 7. Akekah adalah upacara di mana setelah anak lahir atau setelah berumur 7 hari biasanya di akekahi dengan menyebelih kambing atau domba, kalau anak laki laki bagusnya 2 kambing atau 2 domba, sedangkan anak perempuan di perbolehkan satu, setelah proses penyebelihan itu daging akekah nya di bagi kan pada masarak sekitar atau di hidangkan untuk upacara pemberian nama .Dan pembacaan Barzanzi atau di sebut juga Marhabaan. BAB 3 C. APRESIASI TEHADAP SENI BUDAYA DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM Seni budaya lokal yang benapaskan islam tersebut adalah hasil para juru dakwah dimasa lalu yang kreatif, dimana para juru dakwah mencari akal bagaimana supaya masyarakat yang sebelumnya masih kuat memegang adat dan budaya sebelumnya beralih ke agama islam tanpa menyinggung perasaan adat budaya sebelumnya yaitu hindu budha. Kita perlu menghargai dan melestarikan seni budaya adat yang bernafaskan islam, sepanjang tidak membawa dampak negative bagi aqidah keislaman dan tidak mengakibatkan syirik dan penyimpangan ajaran. Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
A. SENI BUDAYA NUSANTARA YANG BERNAFASKAN ISLAM 1. Pengertian Seni Budaya Nusantara Bernafaskan islam Seni budaya Nusantara yang bernafaskan Islam adalah Segala bentuk kesenian yang berasal dan berkembang di Nusantara yang di pengaruhi oleh agama Islam. Seni dalam isalam tidak di larang selama seni tersebut berdampak positif dan tidak berdampak negatif dan bertentangan dengan ajaran Islam. Seni yang berdampak merusak jiwa, raga dan akhlak hukum nya haram, sedangkan seni yang dapat membuat pikiran tenang dan ketentraman jiwa hukumnya mubah atau boleh, 2. Macam-macam seni dan budaya nusantara yang bernafaskan islam Banyak sekali seni budaya nusantara yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran islam. Berikut adalah beberapa contohnya : A. Musik Gambus dan Rebana Musik gambus atau rebana adalah lagu/sholawatan yang diiringi dengan alat pukul yang terbuat dari kulit hewan. Ciri khas music ini adalah: - Diringi dengan alat music seperti, gambus, kecapi petik, marawis, atau alat music modern - Syair bernafaskan islam, baik berupa nasihat, shalawat nabi baik dalam bahasa Indonesia, arab maupun daerah Contohnya : Ø Grup Nasida Ria yang berasal dari semarang yang melantunkan irama padang pasir atau di sebut juga dengan Qosidah, contoh lagunya Jilbab Putih dan Perdamaian. Ø Grup Majelis Rossululloh sama juga malantunkan irama padang pasir atau pun Qosidah dan Sholawat, Contoh lagunya yaitu Sholawat Badar dan lain-lain. Ø Kuntulan adalah perpaduan antara seni musik dan seni tari, kuntulan ini asli dari Banyuwangi. Ø Rampak Rebana bernada lima yang berasal dari daerah Lombok. Ø Seni terbang adalah untuk mengiringi Berjanji ataupun Sholawatan, terdapat di jawa. B. Sholawat Nabi Sholawat Nabi yaitu Do’a puji pujian yang di tunjukan kepada Nabi Muhammad SAW, contohnya adalah sholawat badar yang di iringi dengan musik yang di lantunkan oleh salah satunya yaitu Majelis Rosululloh. Ciri cirinya Sholawat Nabi : Ø Menggunakan alat musik Rebana.(terbang) Ø Adanya sholawat yaitu do’a dan puji pujian kepada Rosullulloh. Ø Penataan nadanya bernuansakan islam. Ø Sholawatan biasanya terdapat di dalam kitab Barjanji. Contah Syair Sholawat : Sholawat Burdah Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Aming tada kurijii roni bidii salami Majad tada azaro min muklati bidami Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Amm habati rihumi tilkoo ikodimati Waawmadol bar kupi dholmaaimin idhomi Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Pamaa liai naika ingkultak pupaa hamat Wamaa likolbika ingkultas tapik yahimi Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Ayahsabu Shobu annalhubba mungkatimun Maa bai na mung sajimimminhu wamuddorimin C. Sholawatan Jawa Sholawatna Jawa adalah salah satu seni musik yang bernafaskan islam dengan perangkat musik jawa perupa terbang, dalam sair nya di ambil dari Kitab Barjanji , Seperi Contoh sholawatan di atas. D. Japin Bujang Marindu Merupakan Jenis tari Yang berpasang pasangan yang di ambil gerak dari tari Zafin yang bernafaskan islam dari Melayu. Tari ini menggambarkan kerinduan seorang kekasih setelah pergi lama merantaukemudian kembali ke kampong halamanya. E. Japin Hadrah Merupan tari yang di ambill dari gerak tari zapin yang bernafaskan islam yng mengangkat kesenian Hadrah kedalam gerak tari dinamis, semua penarinya adalh wanita. F. Santriswaran Santriswaran berasal dari lingkungan keratin Surakarta dan sekitarnya, Santriswaran merupakan salah satu Grup musik yang menggunakan alat musik terbang, kendang dan kemanak. Nada yang di gunakan mengikuti tangga nada seledro. Penabuh musik sekaligus sebagai penyanyi. Syair lagu yang di nyanyikan memuat ajaran islam san budaya jawa yang di sisipi dengan Sholawat Nabi. G.Tari Zapin Tari zapin bisa kita temukan di Riau. Tari ini diiringi irama gambus, yang diperagakan oleh laki-laki yang berpasangan dengan mengenakan sarung, kemeja, kopeah hitam dan songket dan ikat kepala lacak/destar. Tari ini dipentaskan pada saat acara upacara pernikahan, khitanan dan hari raya islam H. Tari seudati Berasal dari Aceh umumnya diperankan oleh laki-laki dengan menari dan membuat bunyi tabuhan dengan alat music tubuh mereka sendiri, sewaktu menepuk tangan, dada, sisi tubuh dan menggertakan jari-jarinya I. Suluk Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa maupun arab yang berisi pandangan hidup orang jawa. Serat wirid adalah tulisan pujangga jawa yang berisi bacaan-bacaan baik jawa maupun arab yang dibaca berulang-ulang. J. Gembyung Seni ini merupakan pengenvbangan dari kesenian terbang yang hidup di lingkungan pesantren. Konon kesenian terbang itu salah satu jenis kesenian yang di pakai sebagai media penyebaran Agama Islam di daerah Cirebon sekitarnya. Kesenian Gembyung ini biasa di pertunjukan pada upacara-upacara kegiatan Agama Islam seperti peringatan lahirnya Nabi atau di sebut juga dengan Muludan, Rajaban dan kegiatan 1 Syuro yang di gelar di sekitar tempat ibadah. BAB 2 B. TRADISI DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM 1. Pengertian Tradisi dan Upacara Adat yang bernafaskan Islam Tradisi dan upacara adat yang bernafaskan Islam adalah adat atau upacara yang menyangkut Islam. Di Indonesia Banyak sekali di temukan Tradisi upacara adat yang bernafaskan/ berisi ajaran-ajaran Islam. 2. Macam-macam Tradisi Upacara Adat yang Bernafaskan Islam 1. Muludan Muludan merupakan upacara pendahuluan dari peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang lahir pada 12 Robiul awal/12 mulud, biasanya di bulan Robiul awal banyak yang memperingati hari lahir nya rosullulloh seperti membaca Barzanzi,Sholawatan . Muludan juga di gunakan Sultan untuk berkomnikasi dengan rakyatnya dan untuk mensyukuri berkah kepadahan Tuhan. 2. Grebeg Adalah upacara adat berupa sedekah yang di lakukan pihak kraton kepada masyarakat berupa gunungan. Kraton Yogyakarta dan Surakarta mengadakan upacara grebeg sebanyak 3 dalam 1 tahun, yaitu Grebeg Syawal pada saat Hara Raya Idul Fitri, Grebeg Besar pada Hari Raya Idul Adha, dan Grebeg Mulud atau sering di sebut juga dengan sekaten. Sekaten yaitu mengarak sedekah dari raja yang berupa makan, sayur, buah-buahan dari kediaman raja ke masjid Agung untuk kemudian di bagikan kepada pengunjung dan rakyat. 3. Grebeg Besar Grebeg Besar Adalah kira pusaka peninggalan kerajaan Demak dari pondopo Kabupaten Demak menuju makan Sunan Kalijaga di daerah Kadilangu. Sewlain Kirab dalam acara tersebut juga di laksanakan memcuci barang pusaka peninggalan Suanan Kalijaga, Grebeg Besar di lakukan pada tanggal 10 Djulhijah. 4. Megengan Adalah upacara menyambut Bulan Suci Romandon Oleh Bupati dan rakyat Semarang( jawa tengah ). Kegiatan utamanya adalah pemukulan bedug sebagai tanda jatuh nya tanggal 12 Romadon di mulainya berpuasa. 5. Salikuran Adalah Kegiatan untuk menyambut malam laillatur qodar antara tanggal 20-29 Romadon di mana pada malam itu turunya malaikat untuk membawa rahmat, biasanya orang orang pada tanggal 20-29 pada tanggal ganjilnya selalu bersedekah di masjid setelah sholat teraweh di laksanakan. 6. Syawalan Adalah kegiatan silahturahmi kepada semua umat manusia (muslim) setelah melaksanakan Sholat Sunat Idul Fitri untuk saling maaf memaafkan atas segala kesalahan yang telah di perbuatnya. Pada tradisi tersebut berlangsung hingga beberapa hari, Bahkan ada yang di ramaikan pada hari ke 7 Syawal dengan Istilah Lebaran Ketupat. 7. Akekah adalah upacara di mana setelah anak lahir atau setelah berumur 7 hari biasanya di akekahi dengan menyebelih kambing atau domba, kalau anak laki laki bagusnya 2 kambing atau 2 domba, sedangkan anak perempuan di perbolehkan satu, setelah proses penyebelihan itu daging akekah nya di bagi kan pada masarak sekitar atau di hidangkan untuk upacara pemberian nama .Dan pembacaan Barzanzi atau di sebut juga Marhabaan. BAB 3 C. APRESIASI TEHADAP SENI BUDAYA DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM Seni budaya lokal yang benapaskan islam tersebut adalah hasil para juru dakwah dimasa lalu yang kreatif, dimana para juru dakwah mencari akal bagaimana supaya masyarakat yang sebelumnya masih kuat memegang adat dan budaya sebelumnya beralih ke agama islam tanpa menyinggung perasaan adat budaya sebelumnya yaitu hindu budha. Kita perlu menghargai dan melestarikan seni budaya adat yang bernafaskan islam, sepanjang tidak membawa dampak negative bagi aqidah keislaman dan tidak mengakibatkan syirik dan penyimpangan ajaran. Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
A. SENI BUDAYA NUSANTARA YANG BERNAFASKAN ISLAM 1. Pengertian Seni Budaya Nusantara Bernafaskan islam Seni budaya Nusantara yang bernafaskan Islam adalah Segala bentuk kesenian yang berasal dan berkembang di Nusantara yang di pengaruhi oleh agama Islam. Seni dalam isalam tidak di larang selama seni tersebut berdampak positif dan tidak berdampak negatif dan bertentangan dengan ajaran Islam. Seni yang berdampak merusak jiwa, raga dan akhlak hukum nya haram, sedangkan seni yang dapat membuat pikiran tenang dan ketentraman jiwa hukumnya mubah atau boleh, 2. Macam-macam seni dan budaya nusantara yang bernafaskan islam Banyak sekali seni budaya nusantara yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran islam. Berikut adalah beberapa contohnya : A. Musik Gambus dan Rebana Musik gambus atau rebana adalah lagu/sholawatan yang diiringi dengan alat pukul yang terbuat dari kulit hewan. Ciri khas music ini adalah: - Diringi dengan alat music seperti, gambus, kecapi petik, marawis, atau alat music modern - Syair bernafaskan islam, baik berupa nasihat, shalawat nabi baik dalam bahasa Indonesia, arab maupun daerah Contohnya : Ø Grup Nasida Ria yang berasal dari semarang yang melantunkan irama padang pasir atau di sebut juga dengan Qosidah, contoh lagunya Jilbab Putih dan Perdamaian. Ø Grup Majelis Rossululloh sama juga malantunkan irama padang pasir atau pun Qosidah dan Sholawat, Contoh lagunya yaitu Sholawat Badar dan lain-lain. Ø Kuntulan adalah perpaduan antara seni musik dan seni tari, kuntulan ini asli dari Banyuwangi. Ø Rampak Rebana bernada lima yang berasal dari daerah Lombok. Ø Seni terbang adalah untuk mengiringi Berjanji ataupun Sholawatan, terdapat di jawa. B. Sholawat Nabi Sholawat Nabi yaitu Do’a puji pujian yang di tunjukan kepada Nabi Muhammad SAW, contohnya adalah sholawat badar yang di iringi dengan musik yang di lantunkan oleh salah satunya yaitu Majelis Rosululloh. Ciri cirinya Sholawat Nabi : Ø Menggunakan alat musik Rebana.(terbang) Ø Adanya sholawat yaitu do’a dan puji pujian kepada Rosullulloh. Ø Penataan nadanya bernuansakan islam. Ø Sholawatan biasanya terdapat di dalam kitab Barjanji. Contah Syair Sholawat : Sholawat Burdah Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Aming tada kurijii roni bidii salami Majad tada azaro min muklati bidami Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Amm habati rihumi tilkoo ikodimati Waawmadol bar kupi dholmaaimin idhomi Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Pamaa liai naika ingkultak pupaa hamat Wamaa likolbika ingkultas tapik yahimi Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Ayahsabu Shobu annalhubba mungkatimun Maa bai na mung sajimimminhu wamuddorimin C. Sholawatan Jawa Sholawatna Jawa adalah salah satu seni musik yang bernafaskan islam dengan perangkat musik jawa perupa terbang, dalam sair nya di ambil dari Kitab Barjanji , Seperi Contoh sholawatan di atas. D. Japin Bujang Marindu Merupakan Jenis tari Yang berpasang pasangan yang di ambil gerak dari tari Zafin yang bernafaskan islam dari Melayu. Tari ini menggambarkan kerinduan seorang kekasih setelah pergi lama merantaukemudian kembali ke kampong halamanya. E. Japin Hadrah Merupan tari yang di ambill dari gerak tari zapin yang bernafaskan islam yng mengangkat kesenian Hadrah kedalam gerak tari dinamis, semua penarinya adalh wanita. F. Santriswaran Santriswaran berasal dari lingkungan keratin Surakarta dan sekitarnya, Santriswaran merupakan salah satu Grup musik yang menggunakan alat musik terbang, kendang dan kemanak. Nada yang di gunakan mengikuti tangga nada seledro. Penabuh musik sekaligus sebagai penyanyi. Syair lagu yang di nyanyikan memuat ajaran islam san budaya jawa yang di sisipi dengan Sholawat Nabi. G.Tari Zapin Tari zapin bisa kita temukan di Riau. Tari ini diiringi irama gambus, yang diperagakan oleh laki-laki yang berpasangan dengan mengenakan sarung, kemeja, kopeah hitam dan songket dan ikat kepala lacak/destar. Tari ini dipentaskan pada saat acara upacara pernikahan, khitanan dan hari raya islam H. Tari seudati Berasal dari Aceh umumnya diperankan oleh laki-laki dengan menari dan membuat bunyi tabuhan dengan alat music tubuh mereka sendiri, sewaktu menepuk tangan, dada, sisi tubuh dan menggertakan jari-jarinya I. Suluk Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa maupun arab yang berisi pandangan hidup orang jawa. Serat wirid adalah tulisan pujangga jawa yang berisi bacaan-bacaan baik jawa maupun arab yang dibaca berulang-ulang. J. Gembyung Seni ini merupakan pengenvbangan dari kesenian terbang yang hidup di lingkungan pesantren. Konon kesenian terbang itu salah satu jenis kesenian yang di pakai sebagai media penyebaran Agama Islam di daerah Cirebon sekitarnya. Kesenian Gembyung ini biasa di pertunjukan pada upacara-upacara kegiatan Agama Islam seperti peringatan lahirnya Nabi atau di sebut juga dengan Muludan, Rajaban dan kegiatan 1 Syuro yang di gelar di sekitar tempat ibadah. BAB 2 B. TRADISI DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM 1. Pengertian Tradisi dan Upacara Adat yang bernafaskan Islam Tradisi dan upacara adat yang bernafaskan Islam adalah adat atau upacara yang menyangkut Islam. Di Indonesia Banyak sekali di temukan Tradisi upacara adat yang bernafaskan/ berisi ajaran-ajaran Islam. 2. Macam-macam Tradisi Upacara Adat yang Bernafaskan Islam 1. Muludan Muludan merupakan upacara pendahuluan dari peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang lahir pada 12 Robiul awal/12 mulud, biasanya di bulan Robiul awal banyak yang memperingati hari lahir nya rosullulloh seperti membaca Barzanzi,Sholawatan . Muludan juga di gunakan Sultan untuk berkomnikasi dengan rakyatnya dan untuk mensyukuri berkah kepadahan Tuhan. 2. Grebeg Adalah upacara adat berupa sedekah yang di lakukan pihak kraton kepada masyarakat berupa gunungan. Kraton Yogyakarta dan Surakarta mengadakan upacara grebeg sebanyak 3 dalam 1 tahun, yaitu Grebeg Syawal pada saat Hara Raya Idul Fitri, Grebeg Besar pada Hari Raya Idul Adha, dan Grebeg Mulud atau sering di sebut juga dengan sekaten. Sekaten yaitu mengarak sedekah dari raja yang berupa makan, sayur, buah-buahan dari kediaman raja ke masjid Agung untuk kemudian di bagikan kepada pengunjung dan rakyat. 3. Grebeg Besar Grebeg Besar Adalah kira pusaka peninggalan kerajaan Demak dari pondopo Kabupaten Demak menuju makan Sunan Kalijaga di daerah Kadilangu. Sewlain Kirab dalam acara tersebut juga di laksanakan memcuci barang pusaka peninggalan Suanan Kalijaga, Grebeg Besar di lakukan pada tanggal 10 Djulhijah. 4. Megengan Adalah upacara menyambut Bulan Suci Romandon Oleh Bupati dan rakyat Semarang( jawa tengah ). Kegiatan utamanya adalah pemukulan bedug sebagai tanda jatuh nya tanggal 12 Romadon di mulainya berpuasa. 5. Salikuran Adalah Kegiatan untuk menyambut malam laillatur qodar antara tanggal 20-29 Romadon di mana pada malam itu turunya malaikat untuk membawa rahmat, biasanya orang orang pada tanggal 20-29 pada tanggal ganjilnya selalu bersedekah di masjid setelah sholat teraweh di laksanakan. 6. Syawalan Adalah kegiatan silahturahmi kepada semua umat manusia (muslim) setelah melaksanakan Sholat Sunat Idul Fitri untuk saling maaf memaafkan atas segala kesalahan yang telah di perbuatnya. Pada tradisi tersebut berlangsung hingga beberapa hari, Bahkan ada yang di ramaikan pada hari ke 7 Syawal dengan Istilah Lebaran Ketupat. 7. Akekah adalah upacara di mana setelah anak lahir atau setelah berumur 7 hari biasanya di akekahi dengan menyebelih kambing atau domba, kalau anak laki laki bagusnya 2 kambing atau 2 domba, sedangkan anak perempuan di perbolehkan satu, setelah proses penyebelihan itu daging akekah nya di bagi kan pada masarak sekitar atau di hidangkan untuk upacara pemberian nama .Dan pembacaan Barzanzi atau di sebut juga Marhabaan. BAB 3 C. APRESIASI TEHADAP SENI BUDAYA DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM Seni budaya lokal yang benapaskan islam tersebut adalah hasil para juru dakwah dimasa lalu yang kreatif, dimana para juru dakwah mencari akal bagaimana supaya masyarakat yang sebelumnya masih kuat memegang adat dan budaya sebelumnya beralih ke agama islam tanpa menyinggung perasaan adat budaya sebelumnya yaitu hindu budha. Kita perlu menghargai dan melestarikan seni budaya adat yang bernafaskan islam, sepanjang tidak membawa dampak negative bagi aqidah keislaman dan tidak mengakibatkan syirik dan penyimpangan ajaran. Diposkan oleh flazmy flazmie di 20.11 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest 5 komentar: ferdinan amarullah16 Mar 2014 00.58.00 terimakasih Balas Balasan flazmy flazmie29 Mar 2014 21.27.00 Sama sama Balas ikwan_cahya24 Mar 2014 11.57.00 kebetulan tugasnya juga buat makalah.. sangat berguna sekali.. Balas Balasan flazmy flazmie29 Mar 2014 21.28.00 Alhamdulillah.. Balas Muhammad Aziz Shulthoni18 Jan 2015 11.19.00 Tidak Bisa diCopy untuk di Presentasikan Balas Muat yang lain... Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Diberdayakan oleh Terjemahan Time . . prayer schedule Calender Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin
A. SENI BUDAYA NUSANTARA YANG BERNAFASKAN ISLAM 1. Pengertian Seni Budaya Nusantara Bernafaskan islam Seni budaya Nusantara yang bernafaskan Islam adalah Segala bentuk kesenian yang berasal dan berkembang di Nusantara yang di pengaruhi oleh agama Islam. Seni dalam isalam tidak di larang selama seni tersebut berdampak positif dan tidak berdampak negatif dan bertentangan dengan ajaran Islam. Seni yang berdampak merusak jiwa, raga dan akhlak hukum nya haram, sedangkan seni yang dapat membuat pikiran tenang dan ketentraman jiwa hukumnya mubah atau boleh, 2. Macam-macam seni dan budaya nusantara yang bernafaskan islam Banyak sekali seni budaya nusantara yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran islam. Berikut adalah beberapa contohnya : A. Musik Gambus dan Rebana Musik gambus atau rebana adalah lagu/sholawatan yang diiringi dengan alat pukul yang terbuat dari kulit hewan. Ciri khas music ini adalah: - Diringi dengan alat music seperti, gambus, kecapi petik, marawis, atau alat music modern - Syair bernafaskan islam, baik berupa nasihat, shalawat nabi baik dalam bahasa Indonesia, arab maupun daerah Contohnya : Ø Grup Nasida Ria yang berasal dari semarang yang melantunkan irama padang pasir atau di sebut juga dengan Qosidah, contoh lagunya Jilbab Putih dan Perdamaian. Ø Grup Majelis Rossululloh sama juga malantunkan irama padang pasir atau pun Qosidah dan Sholawat, Contoh lagunya yaitu Sholawat Badar dan lain-lain. Ø Kuntulan adalah perpaduan antara seni musik dan seni tari, kuntulan ini asli dari Banyuwangi. Ø Rampak Rebana bernada lima yang berasal dari daerah Lombok. Ø Seni terbang adalah untuk mengiringi Berjanji ataupun Sholawatan, terdapat di jawa. B. Sholawat Nabi Sholawat Nabi yaitu Do’a puji pujian yang di tunjukan kepada Nabi Muhammad SAW, contohnya adalah sholawat badar yang di iringi dengan musik yang di lantunkan oleh salah satunya yaitu Majelis Rosululloh. Ciri cirinya Sholawat Nabi : Ø Menggunakan alat musik Rebana.(terbang) Ø Adanya sholawat yaitu do’a dan puji pujian kepada Rosullulloh. Ø Penataan nadanya bernuansakan islam. Ø Sholawatan biasanya terdapat di dalam kitab Barjanji. Contah Syair Sholawat : Sholawat Burdah Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Aming tada kurijii roni bidii salami Majad tada azaro min muklati bidami Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Amm habati rihumi tilkoo ikodimati Waawmadol bar kupi dholmaaimin idhomi Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Pamaa liai naika ingkultak pupaa hamat Wamaa likolbika ingkultas tapik yahimi Mauula yasolliwasa lim daa iman abadaa Allaa habi bika khoiril kholki kuli himi Ayahsabu Shobu annalhubba mungkatimun Maa bai na mung sajimimminhu wamuddorimin C. Sholawatan Jawa Sholawatna Jawa adalah salah satu seni musik yang bernafaskan islam dengan perangkat musik jawa perupa terbang, dalam sair nya di ambil dari Kitab Barjanji , Seperi Contoh sholawatan di atas. D. Japin Bujang Marindu Merupakan Jenis tari Yang berpasang pasangan yang di ambil gerak dari tari Zafin yang bernafaskan islam dari Melayu. Tari ini menggambarkan kerinduan seorang kekasih setelah pergi lama merantaukemudian kembali ke kampong halamanya. E. Japin Hadrah Merupan tari yang di ambill dari gerak tari zapin yang bernafaskan islam yng mengangkat kesenian Hadrah kedalam gerak tari dinamis, semua penarinya adalh wanita. F. Santriswaran Santriswaran berasal dari lingkungan keratin Surakarta dan sekitarnya, Santriswaran merupakan salah satu Grup musik yang menggunakan alat musik terbang, kendang dan kemanak. Nada yang di gunakan mengikuti tangga nada seledro. Penabuh musik sekaligus sebagai penyanyi. Syair lagu yang di nyanyikan memuat ajaran islam san budaya jawa yang di sisipi dengan Sholawat Nabi. G.Tari Zapin Tari zapin bisa kita temukan di Riau. Tari ini diiringi irama gambus, yang diperagakan oleh laki-laki yang berpasangan dengan mengenakan sarung, kemeja, kopeah hitam dan songket dan ikat kepala lacak/destar. Tari ini dipentaskan pada saat acara upacara pernikahan, khitanan dan hari raya islam H. Tari seudati Berasal dari Aceh umumnya diperankan oleh laki-laki dengan menari dan membuat bunyi tabuhan dengan alat music tubuh mereka sendiri, sewaktu menepuk tangan, dada, sisi tubuh dan menggertakan jari-jarinya I. Suluk Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa maupun arab yang berisi pandangan hidup orang jawa. Serat wirid adalah tulisan pujangga jawa yang berisi bacaan-bacaan baik jawa maupun arab yang dibaca berulang-ulang. J. Gembyung Seni ini merupakan pengenvbangan dari kesenian terbang yang hidup di lingkungan pesantren. Konon kesenian terbang itu salah satu jenis kesenian yang di pakai sebagai media penyebaran Agama Islam di daerah Cirebon sekitarnya. Kesenian Gembyung ini biasa di pertunjukan pada upacara-upacara kegiatan Agama Islam seperti peringatan lahirnya Nabi atau di sebut juga dengan Muludan, Rajaban dan kegiatan 1 Syuro yang di gelar di sekitar tempat ibadah. BAB 2 B. TRADISI DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM 1. Pengertian Tradisi dan Upacara Adat yang bernafaskan Islam Tradisi dan upacara adat yang bernafaskan Islam adalah adat atau upacara yang menyangkut Islam. Di Indonesia Banyak sekali di temukan Tradisi upacara adat yang bernafaskan/ berisi ajaran-ajaran Islam. 2. Macam-macam Tradisi Upacara Adat yang Bernafaskan Islam 1. Muludan Muludan merupakan upacara pendahuluan dari peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang lahir pada 12 Robiul awal/12 mulud, biasanya di bulan Robiul awal banyak yang memperingati hari lahir nya rosullulloh seperti membaca Barzanzi,Sholawatan . Muludan juga di gunakan Sultan untuk berkomnikasi dengan rakyatnya dan untuk mensyukuri berkah kepadahan Tuhan. 2. Grebeg Adalah upacara adat berupa sedekah yang di lakukan pihak kraton kepada masyarakat berupa gunungan. Kraton Yogyakarta dan Surakarta mengadakan upacara grebeg sebanyak 3 dalam 1 tahun, yaitu Grebeg Syawal pada saat Hara Raya Idul Fitri, Grebeg Besar pada Hari Raya Idul Adha, dan Grebeg Mulud atau sering di sebut juga dengan sekaten. Sekaten yaitu mengarak sedekah dari raja yang berupa makan, sayur, buah-buahan dari kediaman raja ke masjid Agung untuk kemudian di bagikan kepada pengunjung dan rakyat. 3. Grebeg Besar Grebeg Besar Adalah kira pusaka peninggalan kerajaan Demak dari pondopo Kabupaten Demak menuju makan Sunan Kalijaga di daerah Kadilangu. Sewlain Kirab dalam acara tersebut juga di laksanakan memcuci barang pusaka peninggalan Suanan Kalijaga, Grebeg Besar di lakukan pada tanggal 10 Djulhijah. 4. Megengan Adalah upacara menyambut Bulan Suci Romandon Oleh Bupati dan rakyat Semarang( jawa tengah ). Kegiatan utamanya adalah pemukulan bedug sebagai tanda jatuh nya tanggal 12 Romadon di mulainya berpuasa. 5. Salikuran Adalah Kegiatan untuk menyambut malam laillatur qodar antara tanggal 20-29 Romadon di mana pada malam itu turunya malaikat untuk membawa rahmat, biasanya orang orang pada tanggal 20-29 pada tanggal ganjilnya selalu bersedekah di masjid setelah sholat teraweh di laksanakan. 6. Syawalan Adalah kegiatan silahturahmi kepada semua umat manusia (muslim) setelah melaksanakan Sholat Sunat Idul Fitri untuk saling maaf memaafkan atas segala kesalahan yang telah di perbuatnya. Pada tradisi tersebut berlangsung hingga beberapa hari, Bahkan ada yang di ramaikan pada hari ke 7 Syawal dengan Istilah Lebaran Ketupat. 7. Akekah adalah upacara di mana setelah anak lahir atau setelah berumur 7 hari biasanya di akekahi dengan menyebelih kambing atau domba, kalau anak laki laki bagusnya 2 kambing atau 2 domba, sedangkan anak perempuan di perbolehkan satu, setelah proses penyebelihan itu daging akekah nya di bagi kan pada masarak sekitar atau di hidangkan untuk upacara pemberian nama .Dan pembacaan Barzanzi atau di sebut juga Marhabaan. Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin

1 komentar: